Pendidikan ibu, merupakan satu diantara sesuatu ang tidak hendak lepas peranannya di segala bentuk penyelenggaraan anak ataupun perawatan muncul. Berbagai kinerja penelitian menampilkan tingginya keikutsertaan pendidikan permulaan dalam kontinuitas muncul bani. Pemanfaatan Posyandu oleh balita berkurang mencolok sejak krismon tahun 1997 (Depkes, 2004: 83). Peran swasta, LSM, serta organisasi kemasyarakatan di menurunkan AKB mesti digalang, diorganisir dengan baik, serta dijalani secara efektif. Ketiga syarat ini dapat diupayakan melalui testimoni kebijakan nasional.
Nyatanya, anak yang tidak disunat, dewasa nanti lebih rentan 10 kali terkena infeksi saluran kencing dibanding anak yang disunat. Manfaat sunat juga berpengaruh ketika dewasa nanti, yaitu lebih menurunkan risiko kanker penis, Mamasewa meskipun sebetulnya penyakit ini jarang terjadi pada yang disunat maupun tidak disunat. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa sunat berpengaruh terhadap ketahanan dari penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS. Anak yang disunat juga lebih bebas dari masalah penis, seperti peradangan, infeksi, atau iritasi yang sering terjadi pada anak yang tidak disunat. Ketika anak disunat, itu juga merupakan salah satu proses yang lebih mudah untuk menjaga penis lebih bersih, walaupun anak yang tidak disunat juga dapat belajar bagaimana membersihkan bagian kulup bawah penis ketika dewasa nanti.
Pada sebagian besar balita sakit yang untuk berobat ke Puskesmas, erangan tunggal peluang jarang tercipta, dari segi keterangan WHO, tiga dari 4 balita linu seringkali punya banyak keluhan beda dengan menyertai & sedikitnya menelan 1 daripada 5 masalah kesehatan tersering di balita yang menjadi fokus MTBS. Pendekatan MTBS bisa mengakomodir sesuatu ini sebab pada di setiap pemeriksaan MTBS, semua aspek/kondisi nun acap menyebabkan keluhan anak akan ditanyakan dan diperiksa.
Bagi balita & balita, saat tampil adalah saatnya berlatih. Karena itu, balita yang segar wujud pula biar memerlukan mainan sebagai potongan dibanding perlengkapan bayi dengan dapat memberinya stimulasi untuk belajar dan mengenali lingkungannya. Tapi, mainan bayi diantaranya apa yang pas dan aman guna bayi baru real, akur? Bayi belum bisa memegang beserta jarinya tapi sudah biasa bisa memegang secara tangannya. Mainan balita yang gembur dan mampu ia gepokan dengan mudah hendak memukau baginya.
Menurut petunjuk Biro Pusat Statistik (BPS) 2003, daripada sekitar 5 juta bani balita (27, 5%) yang kekurangan gizi, kira-kira 3, 6 juta anak (19, 2%) pada unit gizi kurang, 1, 5 juta keturunan (8, 3%) gizi buruk. Ibu adalah barier, pengasuh, & pendidik balita.
Oleh karena itu Ibu sebaiknya memilihkan mainan yang memiliki warna cerah agar pandangannya terfokus padai mainan tersebut. Pada usianya ini pula bayi sudah mulai memasuki tahap oral sehingga sangat suka memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Pastikan mainan yang dibeli tidak berukuran kecil, karena dikhawatirkan akan tertelan. Kemudian pilihan mainan yang tidak memiliki dimensi yang besar dan berat sehingga memudahkan bayi untuk memegang.